Dalam upaya merangkul Umat Berkebutuhan Khusus, Keuskupan Agung Jakarta kembali menyelenggarakan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (PHDI) ke 4 (empat) kalinya pada 10 Desember 2018, dengan KOMPAK Disabilitas sebagai penyelenggara. Mengangkat tema “Keterbatasan bukan menjadi Pembatas”, Kegiatan tahun ini sedikit berbeda karena akan diadakan di Sekolah Luar Biasa Pangudi Luhur Pesanggrahan Jakarta Barat. Alasan pemilihan Pangudi Luhur selain karena kestrategisan tempat juga karena adanya lapangan olahraga yang mendukung rangkaian kegiatan PHDI tahun ini. Dikarenakan besarnya antusias UBK yang mendaftar untuk mengikuti PHDI kali ini membuat KOMPAK membagi penyelenggaraannya menjadi 2 Sesi : Sesi Pagi untuk Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) Tuna Grahita, Austism dll (Non Fisik) dan Sesi Sore untuk UBK Tuli, Netra & Daksa (Fisik).
Kegiatan Sesi Pagi & Sore juga dibagi menjadi 2 bagian dengan maksud berikut :
EKARISTI
Dengan merayakan Ekaristi, Umat Berkebutuhan Khusus dapat mengenangkan Misteri Penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus dan sekaligus melaksanakan amanat Yesus, “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Aku”
Perayaan Ekaristi Sesi Pagi yang dipimpin oleh Bapa Uskup Mgr Ignatius Suharyo dan Romo Konselbran : Romo Antonius Andri Atmaka, OMI, Romo P. Christoforus Kristiono Puspo, SJ, Pater Aloysius Andang Binawan, SJ berlangsung hikmat. Terlihat para UBK dari berbagai Paroki, Komunitas dan SLB begitu bahagia dapat merayakan Ekaristi bersama Bapa Uskup dan para romo. Suatu hal yang istimewa, UBK juga dilibatkan sebagai Lektris untuk melayani liturgi Ekaristi pagi itu.
Perayaan Ekaristi Sesi Sore yang dipimpin Romo P. Christoforus Kristiono Puspo, SJ, Romo Robertus Bellarminus, OFM Cap dan Pater Aloysius Andang Binawan, SJ juga berlangsung hikmat. para UBK dari berbagai Paroki, Komunitas dan SLB begitu antusias dan semangat dapat merayakan Ekaristi bersama. Suatu hal yang istimewa, UBK juga dilibatkan sebagai Lektor (Tuna Daksa), Lektris (Tuna Daksa) dan Petugas Persembahan (Tuna Rungu / Tuli) untuk melayani liturgi Ekaristi sesi sore. Tersedia pula Interpreter Bahasa Isyarat bagi Para UBK Tuna Rungu.
TEMU ATLET DISABILITAS
Usai Perayaan Ekaristi di kedua sesi, acara dilanjutkan dengan temu atlet disabilitas berprestasi dimana pada sesi pagi, Stephanie Handojo dan Nathan tampil sebagai atlet renang disabilitas berprestasi yang telah beberapa kali memenangkan kejuaraan paragames. Selain sharing, Stephanie dan Nathan juga memberikan pesan penting bagi teman-temannya untuk selalu mengandalkan Tuhan dan tetap bersemangat berprestasi dalam keterbatasannya. Hadir pula bersama Stephanie, penampilan tari dari anak-anak bimbingan Komunitas Lovely Hands pimpinan Ibu Lanneke Alexander yang menutup rangkaian kegiatan sesi pagi.
Untuk sesi sore, dengan tema yang sama, hadir Donald Santoso – atlit basket kursi roda bersama teamnya, David Jacobs – atlit para tenis meja, Julia Verawati Sembiring – Atlet Lawn Balls Netra yang memberikan sharing dan penguatan bagi para UBK yang hadir sekaligus mengajak para UBK bahkan Romo Roberto untuk ikut bersimulasi cabang olahraga yang ditekuni para atlit disabilitas yang hadir. Para UBK yang hadir sangat antusias mengikuti simulasi tersebut dan para atlit bintang tamu juga sangat gembira dan ramah melayani para UBK dan undangan yang ikut dalam simulasi tersebut.
Keseluruhan rangkaian acara yang berjalan lancar memberikan kesan yang sangat berharga bagi para UBK dimana mereka dapat merasakan disapa oleh Allah lewat Ekaristi dan juga memahami bahwa dengan olahraga badan yang sehat akan terbentuk seiring dengan pikiran dan jiwa yang sehat.