Bertempat di Rumah Retret Wisma Canossa di kawasan Tangerang Selatan, pada hari Sabtu dan Minggu, 25 dan 26 Maret 2023 K.O.M.P.A.K. mengadakan kegiatan pembinaan lanjutan bagi para Penyandang Disabilitas Object to Subject (PD OTS).
PD OTS adalah penyandang disabilitas yang telah berubah dari biasanya dilayani menjadi siap untuk melayani. Pembinaan ini bertujuan agar PD OTS ini siap berperan aktif dalam berbagai kegiatan K.O.M.P.A.K dan siap menjalankan moto K.O.M.P.A.K. yaitu “Menjadi Terang Bagi Dunia”.
Pembinaan lanjutan ini diikuti PD OTS dari berbagai kekhususan, di antaranya 2 orang dari kekhususan disabilitas fisik (Daksa), 3 orang dari kekhususan disabilitas sensorik mata (Netra), dan 4 orang dari kekhususan disabilitas sensorik telinga (Tuli). Didampingi beberapa Pembakti dan voluntir, Klemensia Sheny, pendiri K.O.M.P.A.K., menjadi pembawa keseluruhan materi.
Kegiatan pembinaan lanjutan diawali dengan menyanyikan Mars K.O.M.P.A.K, kemudian dilanjutkan Gerak dan Lagu yang penuh gelak tawa para peserta bersemangat menyimak materi-materi yang diberikan.
Dalam kegiatan pembinaan ini, para PD OTS pertama-tama diajak mengenal profil K.O.M.P.A.K, seperti visi dan misi, spiritualitas, peraturan hidup, juga pemahaman tentang moto K.O.M.P.A.K. yaitu Electi Ut Lux Mundi.
Selanjutnya para PD OTS mempelajari tentang Mindfulness, yaitu belajar untuk fokus dengan pemikiran penuh dalam menghadapi berbagai situasi.
Sesi paling menarik adalah ketika para peserta belajar untuk mengukur diri sendiri sehingga dapat menentukan konsep diri yang hendak dicapai. Mengukur diri sendiri dilakukan dengan mulai melihat citra diri, idealisme, harga diri, peran dan identitas diri. Dilanjutkan dengan mengingat kritik yang paling tajam yang pernah diterima dan juga tindakan terbaik yang pernah dilakukan. Sesi ini diakhiri dengan menentukan cita-cita atau hal yang hendak dicapai dalam waktu dekat. Bukan hanya sekadar menyimak materi, namun semua peserta juga harus membagikan hasil dari mengukur dirinya sendiri.
Pada hari kedua diperkenalkan dua tokoh yang patut diteladani karena berhasil mencapai apa yang dicita-citakan, meski mengalami keterbatasan karena mempunyai konsep diri yang jelas dan tentunya dibarengi tekad yang kuat.
Tokoh pertama adalah seorang ahli bedah ternama berjiwa sosial bernama dr. Lie Dharmawan yang karena himpitan masalah ekonomi semasa kecil tak pernah terpikir bersekolah tinggi. Namun tekad kuat dan niat baik untuk bisa memberi layanan kesehatan pada orang-orang tidak mampu mengantarnya belajar ilmu kedokteran bahkan hingga ke luar negeri.
Miyamoto Musashi yang terkenal dengan 21 Prinsip Kedisiplinannya menjadi tokoh yang selanjutnya diperkenalkan kepada Para PD OTS. Meski memiliki tubuh yang tak sebesar lawan-lawannya, Musashi dikenal sebagai pendekar pedang tak terkalahkan yang cukup disegani bahkan setelah ia tak lagi bertanding. Konsisten menjalankan 21 Prinsip Kedisiplinan membuat Musashi pantas diteladani hingga masa sekarang.
Menutup kegiatan di hari kedua para PD OTS, PK (Pembakti K.O.M.P.A.K) dan voluntir secara berkelompok membuat dan membacakan komitmen hal yang akan dilakukan untuk K.O.M.P.A.K.
Meski materi-materi yang diberikan terkesan serius tetapi Pembinaan Lanjutan ini tak terasa membosankan karena diselingi Ice Breaking yang seru, berupa permainan-permainan yang melibatkan semua PK, Voluntir, dan PD OTS yang hadir tak hanya menghalau kejenuhan tapi memberi kesempatan untuk lebih mengenal satu sama lain.
Semoga setelah Pembinaan Lanjutan ini para PD OTS lebih siap dan percaya diri bersama-sama dengan para PK dan Voluntir aktif melayani di K.O.M.P.A.K.
Salam K.O.M.P.A.K. selalu.
Penulis : Uke – Penyandang Disabilitas Fisik (Daksa)
Editor : Sekretariat K.O.M.P.A.K