Sekitar 40 pengurus dan anggota KOMPAK mengikuti kursus katekese di Paroki Hati Kudus, Kramat, Jakarta. Kursus yang dimulai sejak awal Februari tersebut dimaksudkan agar para peserta nanti dapat memahami mengenai ajaran Gereja, kitab suci, dan Iman Katolik. “Selain bermanfaat untuk menambah iman, para peserta dimungkinkan untuk menjadi katekis atau pewarta. Mengingat katekis atau pewarta dibutuhkan oleh Gereja,” ujar Ketua KOMPAK; Klemensia Sheny Chaniaraga.
Seperti diketahui, Gereja membutuhkan katekis atau pewarta untuk melayani umat baik di sekolah-sekolah, sekolah minggu, bahkan paroki, wilayah, dan lingkungan. Uskup Bogor sendiri Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM sempat mengatakan, mendukung program yang mengarahkan umat untuk menjadi katekis. Yang menarik pada kursus kali ini, KOMPAK mengikutsertakan 3 Anggota Tuna Netranya untuk dapat menjadi Katekis Disabilitas yang siap berkarya bagi sesama disabilitas dan umat lainnya. Ketiga tuna netra yang mengikuti kursus ini, Ignatius Herjanjam, Frans Budi dan Laurentius Barus menyatakan siap terjun sebagai Katekis bagi teman-temannya dan akan membuktikan bahwa disabilitas pun pantas diberikan kesempatan melayani sebagai katekis.
Kursus katekese yang berakhir pada Sabtu, 13 April 2019 tersebut difasilitasi oleh Komisi Kateketik (KOMKAT) Keuskupan Agung Jakarta dan dilaksanakan di Gereja Hati Kudus Paroki Kramat, Jakarta. Peserta dibekali juga dengan teknik public speaking serta metodologi berkatekese.Kursus ini juga diikuti oleh sejumlah peserta disabilitas. “Kursus ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan memperteguh iman saya tentang kekatolikan. Saya berharap dapat membagikan apa yang saya peroleh kepada rekan-rekan sesama penyandang disabilitas,” ujar Frans Budi, seorang tunanetra.
KOMPAK sendiri, secara rutin telah melakukan bina iman kepada umat berkebutuhan khusus (UBK) baik di Jakarta maupun di Bogor. Kursus ini diharapkan menambah keterampilan mereka untuk melayani UBK.
Salam KOMPAK selalu