Refleksi jalan salib juga menjadi inspirasi bagi umat berkebutuhan khusus (UBK). Terutama ketika mereka harus jatuh bangun melewati kesulitan hidup. Berkaca dari sengsara Yesus, UBK memaknai keterbatasan yang mereka sandang sebagai salib yang harus dipikul. Salib dipandang sebagai jalan untuk memperoleh keselamatan
Ada rasa haru yang menyelinap di hati para UBK tunanetra ketika menapaki jalan naik turun menuju ke “Bukit Golgota” Kanada Rangkasbitung.
Meski berjalan lamban karena harus dituntun, semangat mereka dalam memaknai jalan salib tergolong tinggi. “Sepuluh tahun lalu saya masih bisa melihat. Jadi ketika melakukan jalan salib masih bisa jalan sendiri. Sekarang harus dituntun. Tapi tidak masalah, saya merasakan sukacita,“ ungkap Frans Budi (55), seorang tunanetra. Billy (44) terkesan dengan acara ziarah ini. “Saya hanya bisa merasakan udara di sekitar lokasi jalan salib. Saya merasa berada di tengah hutan,“ ujar pria yang mengaku kali pertama berziarah ke Gua Maria Kanada Rangkasbitung. Sedangkan Bagus (22) mengaku senang bisa berziarah bersama KOMPAK. “Saya berharap KOMPAK rutin melakukan acara seperti ini,” ujarnya.
Tak hanya UBK, sukacita juga dirasakan oleh pembakti. Veronica Artha Dwijayanti (Tata) sejak semalam sudah mempersiapkan diri untuk berziarah. “Semalam saya malah kurang tidur karena ingin segera berziarah bersama teman-teman. Ada perasaan haru bercampur sukacita bisa berziarah bersama pembakti dan UBK,“ tuturnya.
Ziarah ke Gua Maria Kanada Rangkasbitung pada Kamis, 30 Mei 2019 tesebut diikuti sekitar 60 pengurus dan anggota KOMPAK, terdiri dari pembakti, UBK tunarungu, dan tunanetra.
Ketua KOMPAK Klemensia Sheny mengungkapkan, ziarah dimaksudkan untuk memperdalam iman pembakti dan UBK. “Sesuai dengan tujuan KOMPAK, UBK dan pembakti berjalan bersama menuju Tuhan. Kita berharap akan ada ziarah-ziarah berikutnya,” katanya.
Selain melakukan jalan salib, para peserta juga mengikuti misa bersama dan berdoa di Gua Maria. Acara juga diselingi dengan games berhadiah. Suasana keakraban terasa ketika peserta berangkat dan pulang bersama. Sepanjang perjalanan menggunakan kereta api, tawa canda mewarnai perjalanan ziarah.